Pendidikan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan. Untuk itu, menyusun kurikulum pendidikan kesehatan yang berkelanjutan merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. Kurikulum yang baik akan memberikan landasan yang kuat bagi siswa untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat sepanjang hayat.
Menyusun kurikulum pendidikan kesehatan yang berkelanjutan tidaklah mudah. Diperlukan perencanaan yang matang dan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti guru, ahli kesehatan, orang tua, dan siswa itu sendiri. Menurut Dr. Dina Lestari, seorang pakar pendidikan kesehatan dari Universitas Indonesia, “Kurikulum pendidikan kesehatan yang berkelanjutan haruslah mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk hidup sehat secara holistik.”
Salah satu kunci dalam menyusun kurikulum pendidikan kesehatan yang berkelanjutan adalah menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Menurut Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Pd., seorang ahli pendidikan kesehatan dari Universitas Negeri Malang, “Kita harus terus memperbarui kurikulum kita agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.”
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan keberlanjutan program pendidikan kesehatan di sekolah. Program-program yang telah disusun harus dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari di sekolah. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin, seorang pakar pendidikan kesehatan dari Universitas Gadjah Mada, “Kurikulum pendidikan kesehatan yang berkelanjutan harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung gaya hidup sehat bagi seluruh warga sekolah.”
Dengan menyusun kurikulum pendidikan kesehatan yang berkelanjutan, diharapkan dapat menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap kesehatan dan mampu mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah penyakit. Sehingga, masyarakat yang sehat dan produktif dapat terwujud.